CINTA SEJATI
Jadikan diri anda sebagai wali dan kekasih Allah agar mendapatkan kebahagiaan. Orang yang paling bahagia adalah orang yang menjadikan puncak dan tujuan utamanya adalah mencintai Allah. Alangkah bermaknanya firman Allah ini,
[Dia mencintai mereka dan mereka mencintai Allah]...(QS.Al-Ma'idah : 54)
Ahli tafsir mengatakan, "Tidak ada yang mengherankan dalam,..'mereka mencintai-Nya..'tapi yang mengherankan adalah, '...Dia mencintai mereka...'Allah yang menciptakan, memberi rezeki, melindungi, dan memberi karunia-Nya kepada mereka, tapi Allah juga yang mencintai mereka.
[Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu.]...(QS.Ali'Imran : 31)
Jika cinta orang yang mabuk asmara kepada Laila dan Salma,
telah merampas hati dan pikiran.
Lalu, apa yang dilakukan orang yang kasmaran, yang di dalamnya
mengalir rasa cinta Yang maha Tinggi?
[Dia mencintai mereka dan mereka mencintai Allah]...(QS.Al-Ma'idah : 54)
Ahli tafsir mengatakan, "Tidak ada yang mengherankan dalam,..'mereka mencintai-Nya..'tapi yang mengherankan adalah, '...Dia mencintai mereka...'Allah yang menciptakan, memberi rezeki, melindungi, dan memberi karunia-Nya kepada mereka, tapi Allah juga yang mencintai mereka.
[Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu.]...(QS.Ali'Imran : 31)
Jika cinta orang yang mabuk asmara kepada Laila dan Salma,
telah merampas hati dan pikiran.
Lalu, apa yang dilakukan orang yang kasmaran, yang di dalamnya
mengalir rasa cinta Yang maha Tinggi?
KEBAIKAN ADALAH KEBAHAGIAAN
Jika anda yakin bahwa yang anda lakukan adalah sebuah kebaikan yang bisa menginspirasi orang lain, maka lakukanlah itu sekarang juga. Kebaikan ada dalam berbagai bentuk, dari yang paling kecil hingga yang paling besar dan anda bisa memilih melakukan yang sesuai dengan kemampuan dan kesukaan anda. Tidak ada kata terlambat dalam hal kebaikan yang ditujukan untuk kemaslahatan bersama. Kebaikan untuk sesama berarti anda juga termasuk di dalamnya dan bahkan anda adalah yang pertama yang merasakan kebahagiaan dari apa yang anda lakukan, karena anda tahu bahwa orang-orang akan mencintai anda. Jadi, kebaikan yang anda lakukan bukan hanya untuk kebaikan orang lain tetapi untuk kebahagiaan anda juga akhirnya.
KETENANGAN HATI
Ahmad bin Hambal pernah ditanya, "kapan ketenangan itu dirasakan?" Jawabnya, "Jika kamu telah menginjakkan kakimu di surga, maka kamu akan merasakan ketenangan."
Orang-orang memburu ketenangan dan seringkali dengan meninggalkan yang wajib, sebenarnya mempercepat azab dalam arti yang sebenarnya. Ketenangan itu justru ada dalam pelaksanaan amal kebaikan dan manfaat yang menyeluruh, dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Orang Yang Paling Merasakan Kedamaian Adalah Rasulullah :
Sifat yang menonjol dalam diri Rasulullah adalah kedamaian jiwa, keridhaan, dan optiomistis. Beliau selalu memberikan kabar gembira, melarang membebani diri dan lari dari tanggung jawab. Beliau tidak mengenal putus asa. Senyuman selalu mengembang di bibirnya, keridhaan selalu bersarang di dalam dadanya, kemudahan ada dalam syariatnya, kesahajaan ada dalam sunnahnya, dan kebahagiaan ada dalam agamanya. Keinginannya pun sangat sederhana ; menghapuskan beban dan belenggu yang memberatkan umatnya.
Tenanglah :
Dalam buku Al-Faraj ba'dasy-syiddah ada lebih dari tiga puluh pasal yang semuanya menjelaskan bahwa di puncak kesulitan itu pasti ada jalan keluar. Setiap orang yang sudah berada di puncak kesulitan, maka dia sudah berada di ambang kemudahan (jalan keluar). Dalam bukunya yang tebal namun menarik, at-Tanukhi memaparkan seratus kisah orang yang disiksa, dipenjarakan, dikucilkan, diancam, diasingkan, diusir, dicambuk, dimiskinkan dan disengsarakan. Namun katanya, semua itu akan berlalu dalam hitungan hari. Dan setelah itu muncul 'pasukan' yang mengirimkan kebahagiaan kepada mereka saat mereka telah putus asa, dan mengabarkan kegembiraan saat mereka tak ingat lagi akan adanya jalan keluar. Pasukan itu, yang mengirim adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Menjawab...Karena itu..maka, Tenanglah.
Orang-orang memburu ketenangan dan seringkali dengan meninggalkan yang wajib, sebenarnya mempercepat azab dalam arti yang sebenarnya. Ketenangan itu justru ada dalam pelaksanaan amal kebaikan dan manfaat yang menyeluruh, dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Orang Yang Paling Merasakan Kedamaian Adalah Rasulullah :
Sifat yang menonjol dalam diri Rasulullah adalah kedamaian jiwa, keridhaan, dan optiomistis. Beliau selalu memberikan kabar gembira, melarang membebani diri dan lari dari tanggung jawab. Beliau tidak mengenal putus asa. Senyuman selalu mengembang di bibirnya, keridhaan selalu bersarang di dalam dadanya, kemudahan ada dalam syariatnya, kesahajaan ada dalam sunnahnya, dan kebahagiaan ada dalam agamanya. Keinginannya pun sangat sederhana ; menghapuskan beban dan belenggu yang memberatkan umatnya.
Tenanglah :
Dalam buku Al-Faraj ba'dasy-syiddah ada lebih dari tiga puluh pasal yang semuanya menjelaskan bahwa di puncak kesulitan itu pasti ada jalan keluar. Setiap orang yang sudah berada di puncak kesulitan, maka dia sudah berada di ambang kemudahan (jalan keluar). Dalam bukunya yang tebal namun menarik, at-Tanukhi memaparkan seratus kisah orang yang disiksa, dipenjarakan, dikucilkan, diancam, diasingkan, diusir, dicambuk, dimiskinkan dan disengsarakan. Namun katanya, semua itu akan berlalu dalam hitungan hari. Dan setelah itu muncul 'pasukan' yang mengirimkan kebahagiaan kepada mereka saat mereka telah putus asa, dan mengabarkan kegembiraan saat mereka tak ingat lagi akan adanya jalan keluar. Pasukan itu, yang mengirim adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Menjawab...Karena itu..maka, Tenanglah.